Kamis, 21 April 2016

SEMINAR BISNIS BANK RETAIL OLEH MUTIA AMANATILLAH TASYA S.KOM

KULIAH TAMU
| BUSNIESS PRACTICE ASIA 4

Kamis, 21 April 2016 bertempat di Ruang Theater Kampus STMIK Asia Malang, di adakan  sebuah seminar tentang “Bank Retail & Fungsi Bisnis dalam Perusahaan Jasa” yang dibawakan oleh pembicara Ibu Mutia Amanatillah Tasya. Ibu Mutia saat ini sedang bekerja di sebuah Bank di kota Malang, lebih tepatnya di Bank Bukopin Malang sebagai Retail Banking Officer sejak 2015. Sebelumnya pada tahun 2010 saat Ibu Mutia telah menyelesaikan kuliahnya di FISIP Universitas Brawijaya jurusan ILKOM, di tahun yang sama Ibu Mutia telah bergabung dengan Bank Bukopin sebagai Relationship Officer Bank sampai tahun 2012. Selanjutnya tahun 2012-2014 sebagai Funding Officer Mass dan di tahun 2015 sempat juga menjadi Funding Officer Personal di Bank Bukopin Malang. Dan di tahun 2009 Ibu Mutia juga sudah mendapatkan pengalaman kerja sebelum lulus kuliah atau graduated yaitu bekerja di sebuah perusahaan di bidang periklanan yaitu Radar Malang sebagai advertorial.
Dalam seminar ini Ibu Mutia berbagi pengalamannya selama bekerja di sebuah Bank yaitu Bank Bukopin  dan juga berbagi ilmu tentang bagaiman dunia bekerja dalam sebuah bank khususnya sebagai Retail Bank. Banyak ilmu yang diberikan oleh Ibu Mutia, di antaranya adalah bagaimana tahapan-tahapan jika kita ingin bergabung atau bekerja di sebuah bank. Menurut Ibu Mutia, Perbankan adalah bisnis yang berdasarkan kepercayaan atau TRUST. Dalam hal ini ada yang disebut Funding dan Lending. Dalam “Funding” maksudnya adalah seorang nasabah percaya kepada sebuah bank untuk mengelola finance mereka sedangkan dalam “Lending” adalah sebuah bank menaruh TRUST atau kepercayaan kepada seorang nasabah.
Ibu Mutia juga menjelaskan tentang jenis-jenis bank yang ada pada umumnya. Di antaranya adalah Bank Setral contohnya Bank Indonesia, yaitu bank yang bertanggung jawab dalam penerbitan uang dalam suatu Negara dan mempertahankan uang tersebut. Selain itu ada juga Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum / Bank Konvensional dan Bank Syariah / Bank Non Bunga.  Di dalam sebuah bank ada beberapa status karyawan yang bekerja. Ada yang namanya Magang yaitu pegawai yang bekerja dengan status harian dan pembayaran gajinya juga harian. Biasanya karyawan magang kehadirannya ini sangat membantu. Ada juga pegawai outsourching yaitu pegawai yang memiliki pihak ketiga. Jadi pegawai yang seperti ini biasanya tidak mendapatkan gajinya secara langsung tetapi melalui pihak ketiga tersebut. Selain itu ada juga pegawai kontrak yaitu pegawai yang memiliki jangka waktu kerja sesuai dengan jangka waktu tertentu. Misalnya hanya 6 bulan kerja, setahun atau 2 tahun. Dan yang terakhir adalah pegawai tetap atau karyawan tetap. Yaitu karyawan yang bekerja secara tetap di bank tersebut tidak ada jangka waktu yang di tentukan seperti yang berstatus kontrak. Akan tetapi sampai pegawai tersebut pensiun.

Menurut Ibu Mutia, banyak hal-hal yang menarik bekerja di sebuah bank. Diantaranya adalah :
1.      Life time relationship, yaitu siklus hidup manusia dapat dilayani oleh bisnis consumer banking
2.      Sistem Kompleks dan paling aman
3.      Gaji dan Kesejahteraan terjamin
4.      Berbagai program yang menghasilkan insentif
5.      Jenjang karir sangat terbuka 
6.      Care terhadap penampilan, komunikatif dan percaya diri

Dalam dunia bank tentu saja setiap hari kita akan bertemu dengan ‘uang’. Oleh karena kita bekerja berkaitan langsung dengan uang, dimana uang merupakan hal yang sensitive dan bernilai tinggi maka tidak jarang di temui berbagai macam permasalahan. Oleh karena itu, bekerja di sebuah bank harus memilki kesiapan mental lahir batin. Seperti yang kita ketahui setiap orang memiliki karakter atau sifat yang berbeda-beda, maka dalam hal ini kita harus pandai dalam menarik simpati orang lain atau belajar berempati terhadap orang lain.

Dalam kesempatan ini Ibu Mutia juga menjelaskan tentang macam-macam Direktoral dalam Bank. Ada 6 macam direktoral bank menurut Ibu Mutia, yaitu :
1.       Direktoral Pengembangan Bisnis dan TI
2.       Direktoral  Retail
3.       Direktoral  Mikro
4.       Direktoral  Keuangan dan Perencanaan
5.       Direktoral  Pelayanan dan Operasi
6.       Direktoral  MRK dan PSDM

Mungkin itu beberapa ilmu yang saya dapatkan dari seminar hari ini, kurang dan lebihnya mohon di maafkan jika ada kata-kata yang tidak sesuai. Dan juga saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mutia telah bersedia menyempatkan waktunya yang tentunya sangat sibuk itu, untuk berbagi ilmu dengan kami mahasiswa STMIK ASIA Malang. Sekian.

Wasallamualaikum WR.WB 

Rabu, 13 April 2016

BUSINESS PRACTICE ASIA WITH DR. DAVID SUKARDI KODRAT, MM, CPM
 
Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang kuliah tamu yang saya hadiri di Perguruan Tinggi ASIA, pada hari kamis tgl 07 april 2016 dengan pembicara oleh Bpk. Dr. David Sukardi Kodrat, MM., CPM. yang merupakan Direktur Pusat Riset dan Desain Alas Kaki (PURISAKI). Pada saat itu beliau berbicara dan membahas tentang:
Aktivitas Utama dan 4 Fungsi Bisnis pada Perusahaan Mahufaktur, Retail, dan Service
 
Perusahaan manufaktur (manufacturing bussines) adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Dari definisi perusahaan manufaktur tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam perusahaan manufaktur terdapat persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi.



Perusahaan manufaktur terdapat 4 model manajemen kualitas yaitu :
  • Quality Control : Kualitas dikendalikan oleh bagian quality control. Pencegahan defect / cacat / produk out dari proses penerimaan material sampai penyerahan ke konsumen, yang dilakukan secara berlapis. 
  • Quality by Inspection : Kualitas dipastikan melalui inspeksi. Pencegahan defect / cacat / produk out yang dilakukan di penerimaan dan di output produk oleh bagian luar produksi.
  • Build in Quality : Kualitas dibuat atau dijaga di masing-masing proses. Pencegahan defect / cacat input dan output dilakukan oleh inspeksi, sedangkan didalam proses produksi dilakukan oleh operator sendiri.
  • Total Quality : Seluruh inspeksi dilakukan oleh operator yang mengerjakan. Operator dilatih untuk dapat menjadi inspektur untuk dirinya sendiri dan proses sebelumnya.

Salah satu contoh yang saya rangkum dari materi yang di sampaikan oleh narasumber adalah proses pembuatan wine yang baik, yang meliputi 6 proses.
1. Cuci dan Kupas
2. Filtrasi
3. Fermentasi
4. Fermentasi
5. Aging (Penyimpanan dalam tempat dalam waktu lama)
6. Pengisian


 
Selanjutnya,


Perusahaan Retail adalah merupakan sebuah perusahaan yang menjual atau memasarkan barang jadi. Jadi perusahaan ini hanya fokus pada penjualan prodak jadi atau barang jadi kepada masyarakat dan memasarkannya di pasaran.
Ada beberapa karakteristik Industri Retail, diantaranya :
  • Perusahaan ini mengambil barang lalu menjualnya kembali.
  • Kesuksesan perusahaan ini ditentukan oleh distribusi
  • Revenue ditentukan oleh "saluran distribusi" yang digunakan perusahaan.
Karena banyak dari keuntunngan dan kelemahan perusahaan ini terletak pada saluran distribusi, terdapat beberpa kriteria pemilihan saluran distribusi yaitu :
  • Memiliki jaringan distribusi yang luas
  • Memiliki kapasitas keuangan
  • Memiliki armada pengiriman dan penjualan
  • Memiliki cakupan area yang luas
  • Memiliki pengalaman dalam mendistribusikan produk sejenis
  • Memiliki tingkat layanan yang baik
  • Mempunyai kemampuan, reputasi dan sejarah prestasi perantara yang baik.  
Dan yang terakhir adalah Perusahaan Jasa,  merupakan perusahaan yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan, kemudahan, dan kenyamanan kepada masyarakat untuk memperlancar aktivitas produksi maupun konsumsi. Jasa yang dihasilkan bersifat abstrak tapi bisa dirasakan manfaatnya oleh konsumen. Misalnya: Perusahaan jasa telekomunikasi, transportasi dan asuransi.

Ciri-ciri Perusahaan Jasa

Sebuah perusahaan jasa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Jasa yang dihasilkan bersifat abstrak.
Salah satu ciri penting dari perusahaan jasa adalah keabstrakan dari jasa yang dihasilkan. Namun walaupun abstrak, jasa ini bisa dirasakan manfaatnya oleh para konsumen. Contoh: Jasa seorang dokter. 

 Jasa yang diberikan tidak seragam
Dalam pelayanan jasa masing-masing konsumen bisa memperoleh jenis pelayanan yang berbeda antara dengan yang lain. Misalnya dalam suatu bengkel, teknisi bengkel akan memperbaiki mobil di mana ditemukan kerusakan. Bila mobil Amir yang rusak adalah bagian kemudi maka bagian yang diperbaiki, bila mobil Banu rusak di bagian kopling maka bagian koplinglah mobil Banu di perbaiki.

Jasa yang dihasilkan tidak dapat disimpan
Berbeda dengan barang yang apabila dalam penggunaannya masih tersisi maka sisanya akan bisa disimpan untuk dapat digunakan di masa yang akan datang, sedangkan jasa tidak dapat disimpan. Sekali dibeli maka akan segera habis penggunaannya, tapi tidak bisa disimpan untuk penggunaan berikutnya. Contoh tiket kereta api, sekali dibeli maka harus diperbaiki, jika tidak dipakai pada tanggal yang tercantum, maka tiket tersebut tidak berlaku lagi.
 
Itulah beberapa rangkuman dari saya semoga ilmunya bermanfaat dan terima kasih kepada Bpk. David yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu bersama mahasiswa STMIK ASIA. Semoga sukses terus kedepannya.

Sekian.
Wassalamualaikum Wr.Wb.